Mabniy dan Mu’rab

Contoh-contoh:
1. Dimana rumahmu?
2. Kemana kamu pergi?
3. Kemana kamu berjalan?
4.Tukang daging menyembelih kambing
5. Tukang daging menyembelih kambing
6. Apakah tukang daging menyembelih kambing?
7. Dari tempat mana kamu datang?
8. Aku datang dari rumah
9. Aku memperoleh uang dari ayahku
10. Kapas adalah kekayaan utama di mesir
11. Petani memanen kapas
12. Pakaian dibuat dari kapas
13. Bunga mawar layu
14. Aku mencium bunga mawar
15. Aku melihat bunga mawar
16. Kebun itu berbuah
17. Kebun itu tidak berbuah
18. Kebun itu tidak berbuah
Pembahasan:
Jika kamu perhatikan kata-kata: اَيْنَ، ذَبحَ، dan مِنْ pada contoh bagian pertama (kanan, 1-9) kamu akan dapati akhir setiap kata itu tetap pada satu kondisi dan tidak berubah-rubah kedudukan kata itu pada suatu kalimat. Akhir dari kata اَيْنَ dan ذَبَحَ selalu fathah pada contoh tersebut dan lainnya, dan akhir dari kata مِنْ selalu sukun pada contoh tersebut dan lainnya.
Diantara kata-kata yang tetap akhirnya pada satu kondisi adalah semua jenis huruf, fi’il madhy, dan fi’il amr dengan tanpa kecuali.
Jika kamu perhatikan kata-kata: القَطْنُ، الوَرْدَةُ، dan يُثْمِرُ pada contoh bagian kedua kamu dapati akhir setiap kata-kata itu berubah dari suatu kondisi ke kondisi yang lain dengan berubah kedudukannya pada suatu kalimat. Kata القَطْنُ، الوَرْدَةُ، dan يُثْمِرُ berubah akhir katanya dari rafa’ ke nashab kemudian ke jar.
KAIDAH:
27. Kata itu terbagi atas dua:
- Ada yang tetap keadaannya pada semua susunan kalimat, dinamakan mabniy
- Ada yang bisa berubah akhirnya, dinamakan mu’rab.
28. Semua jenis huruf adalah mabniy begitupula semua fi’il madhy dan fi’il amr adalah mabniy.




